Musim Hujan Tiba, Inilah Tips Mengemudi Saat Banjir

Musim hujan telah tiba dan hujan deras bisa terjadi kapan saja. Intensitas hujan yang tinggi berpotensi bisa menimbulkan genangan air. Bahkan yang terparah banjir di beberapa wilayah. Pengemudi seringkali tak punya pilihan selain untuk tetap mengemudi saat banjir menerjang arus.

Mempersiapkan mobil saat hujan, bila perlu menerjang banjir memang bisa dibilang nekat. Perlu untuk anda ketahui bahwa meski memiliki kesempatan untuk bisa melewati banjir tetapi hal yang seharusnya tidak anda lupakan juga adalah terkait adanya kemungkinan kerusakan yang dialami mesin mobil anda.

Tips Mengemudi Saat Banjir

Untuk itu, kami akan memberikan beberapa ulasan terkait tips dalam mengemudi saat banjir agar mampu melewati banjir. Tentu resikonya ada, tetapi setidaknya anda mampu meminimalisir resiko kerusakan seandainya itu terjadi. Simak ulasanya berikut ini.

1. Memahami Medan Banjir

Memahami medan tempat yang akan anda lalui adalah hal yang sangat penting. Dengan memahami medan yang sedang anda hadapi, akan mempermudah anda untuk mengetahui seberapa dalam banjirnya. Mungkin bagian ini cukup sulit dilakukan, tetapi penting lantaran jika anda tidak mau terjebak di tengah banjir.

Ilustrasi Banjir, sumber ig allserv_hamburg
Ilustrasi Banjir, sumber ig @allserv_hamburg

Tetapi bila anda sudah sering melewati jalan tersebut, tentu akan mudah bagi anda untuk memahami medan banjir dan area mana saja yang perlu dihindari. Kalau tidak, Anda bisa mengambil patokan dari trotoar atau mobil lain untuk memperkirakan ketinggian air. Bisa dilihat dari seberapa dalam ban yang tergenang.

Semakin tinggi genangan air yang harus Anda lintasi, artinya semakin besar pula risiko mobil mengalami kerusakan. Usahakan agar lokasi banjir yang hendak Anda lewati tidak mendekati atau bahkan lebih tinggi dari lubang masuk udara ke mesin mobil Anda.

Atau kalau mau simpelnya, tinggi genangan air yang aman adalah sekitar setengah dari tinggi ban mobil Anda. Posisi tersebut cukup aman lantaran ketinggian air masih di bawah intake mesin, aki, dan sistem kelistrikan di ruang mesin.

Bersabarlah dan perhatikan mobil lain yang menerjang banjir. Lebih baik lagi kalau ada mobil serupa mobil Anda sehingga bisa dijadikan patokan.

Tentukan jalur yang ingin Anda tempuh dengan memilih genangan yang paling rendah serta bebas dari hambatan seperti polisi tidur, jalan rusak atau lainnya.

Karena saat menerjang banjir, konstannya kecepatan mobil memegang peranan penting dalam meminimalkan risiko. So kuncinya adalah, bersabar dan lakukan observasi secara mendalam.

2. Berkendara Perlahan

Hal yang harus Anda perhatikan selanjutnya adalah kecepatan mobil saat membelah banjir.Pastikan kecepatan saat membelah banjir tidak tinggi. Gunakan gigi rendah agar mobil berjalan lancar.Cukup jalankan mobil dengan putaran rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm. Jaga putaran mesin agar tetap konstan dan mobil tidak melaju terlalu cepat.

Jangan terburu-buru menambah kecepatan karena air berisiko naik ke atas kap mesin. Hindari menahan setengah kopling atau mengocok pedal gas dalam genangan, karena dapat menciptakan gelombang air. Seringkali tindakan ini dinilai mampu menyelamatkan mesin dari kemasukan air lewat saluran knalpot, padahal ini salah.

3. Perhatikan Jarak antar Pengendara Lain

Hal yang terburuk adalah ketika anda tidak memperhitungkan jarak mobil anda dengan pengendara lainnya adalah ketika mobil yang ada di depan gagal dan mogok dalam melewati banjir, anda tidak dapat melakukan langkah antisipasi sehingga mobil anda ikut gagal dalam melewati banjir.

Untuk itu perlu memperhitungkan jarak dengan mobil yang ada didepan cukup jauh. Bila jarak cukup dekat, tunggulah beberapa saat baru anda bisa melaju. Jalankan mobil Anda setelah cukup yakin mobil di depan tak akan menghalangi laju. Waspada anak kecil yang senang bermain di genangan banjir.

4. Jangan Setengah Kopling

Sebisa mungkin lepaskan injakan kopling ketika melewati banjir dan biarkan mesin melajukan mobil secara konstan. Terlalu sering menggunakan setengah kopling malah mengurangi usia pakai kopling dan laju mobil jadi tidak konsisten.

5. Matikan Mesin Segera Saat Darurat

Tentu manusia tidak ada yang sempurna, terkadang kita bisa salah dalam memperhitungkan sesuatu yang seharusnya memilih jalan yang dangkal sebaliknya memilih masuk ke banjir yang lebih dalam di tengah-tengah. Ketika ini terjadi, jangan panik. Lihat dan rasakan apakah mobil masih mungkin menembus di kedalaman ini atau mobil mulai bergeser akibat mengapung.

Tapi bila ketinggian air sudah melampaui saluran masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin, langsung matikan mesin anda segera. Begitu pula ketika terasa ada tanda-tanda mesin kemasukan air dan sudah merembet hendak mati. Dengan mematikan mesin lebih awal, anda akan menghilangkan resiko terjadinya water hammer.

Mobil di Tengah Banjir, sumber : detikOto
Mobil di Tengah Banjir, sumber : detikOto

Mobil bisa jadi terendam interiornya. Tapi biaya perbaikannya relatif lebih murah ketimbang mesin mati akibat water hammer yang pada ujungnya menyebabkan mobil terendam juga.

6. Periksa Pengereman

Setelah berhasil melewati banjir, anda tetap harus waspada karena piringan rem yang basah mengalami penurunan kinerja atau bahkan malfungsi. Hindari mengemudi langsung dengan menambah kecepatan setelah melewati banjir tanpa mengecek terlebih dahulu rem agar tidak terjadinya rem blong saat mengemudi.

Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan. Lakukan ini sekitar 15 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem normal. Bila belum, injak pedal bersamaan 15 detik lagi. Ulangi terus langkah ini sampai pengereman kembali normal.

7. Bawa Ke Bengkel

Setelah melewati banjir, akan ada kemungkinan kondisi dimana mobil mengalami perubahan. Disarankan segera melakukan pemeriksaan mobil ke bengkel agar dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh guna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bila terjadi kerusakan pada body, bisa khusus dibawa ke bengkel body repair Jogja.

Leave a Reply